I. Perbandingan Proses Produksi
1.PVCProses Produksi Kulit Buatan (Polivinil Klorida)
Proses dasar: Pencampuran bahan baku → Plastisisasi → Kalendering atau pelapisan → Laminasi dengan kain dasar → Pembusaan (opsional) → Pencetakan timbul → Perlakuan permukaan → Pendinginan → Penggulungan.
Proses utama:
Metode kalender: Bahan PVC digulung menjadi film menggunakan kalender multi-rol, lalu dilaminasi dengan kain dasar.
Metode pelapisan: Pasta PVC disebarkan langsung ke kain dasar dan dipanaskan dalam oven untuk membentuk film padat.
2.BISAProses Produksi Kulit Buatan (Poliuretana)
Proses dasar:
Proses basah: Kain dasar dicelupkan → Dilapisi dengan bubur PU → Dicelupkan ke dalam bak koagulasi (DMF-H₂O) → Dicuci → Dikeringkan → Diberi perlakuan permukaan.
Proses kering: Kertas pelepas dilapisi → Dikeringkan → Dilaminasi dengan kain dasar → Diawetkan → Dikelupas → Diperlakukan setelahnya.
Perbedaan utama:PU basah memiliki kemampuan bernapas yang baik, sehingga sering digunakan untuk sepatu dan pakaian kelas atas.
PU kering menawarkan berbagai efek permukaan, membuatnya populer untuk tas dan furnitur.
3.TPUProses Produksi Kulit (Termoplastik Poliuretana)
Proses dasar:
Metode pengecoran ekstrusi: TPU dicairkan dan diekstrusi → Digulung menjadi film → Dilaminasi dengan kain dasar → Dicetak timbul → Didinginkan dan dibentuk.
Metode cetak tiup: TPU dicairkan dan ditiup menjadi film → Dikombinasikan dengan bahan dasar → Diproses pasca-produksi.
Metode pelapisan: Granul TPU dilarutkan, lalu dilapisi → Dikeringkan dan diawetkan.
II. Analisis Keuntungan dan Kerugian Kinerja
Kulit Buatan PVC
Biaya terendah; bahan baku mudah diperoleh.
Proses produksi matang; mudah diproses.
Ketahanan yang baik terhadap asam, alkali, dan cuaca.
Dapat dibuat menjadi berbagai warna dan pola.
Plasticizer mudah berpindah, menyebabkan pengerasan dan kerapuhan.
Pernapasan buruk; terasa kaku.
Kinerja suhu rendah yang lemah (rentan retak).
Kurang ramah lingkungan (mengandung klorin; mungkin mengandung logam berat).
Masa pakai pendek (biasanya 2–3 tahun).
Kulit Buatan PU
Terasa lebih dekat dengan kulit asli: lembut dan elastis.
Daya serap air dan permeabilitas udara lebih baik daripada PVC.
Ketahanan abrasi dan lentur yang baik.
Lebih mudah terurai secara hayati dibandingkan PVC.
Berbagai jenis (misalnya, serat mikro, seperti suede).
Biaya lebih tinggi daripada PVC (sekitar 30–50% lebih mahal).
Proses produksi yang kompleks (memerlukan pemulihan pelarut).
Ketahanan hidrolisis yang buruk (terutama PU berbahan dasar poliester).
Cenderung lengket pada suhu tinggi dan mengeras pada suhu rendah.
Beberapa produk memiliki residu DMF.
Kulit TPU
Ramah lingkungan dan tidak beracun (tanpa plasticizer atau halogen).
Elastisitas dan ketahanan abrasi yang sangat baik.
Kinerja suhu rendah yang baik (tetap lunak pada suhu -30℃).
Ketahanan luar biasa terhadap minyak dan hidrolisis.
Dapat dilas dengan lelehan panas; 100% dapat didaur ulang.
Biaya bahan baku tertinggi (1,5–2 kali lipat dari PU).
Kisaran suhu pemrosesan sempit; sulit dikontrol.
Sedikit terasa seperti “plastik”; kualitas simulasi lebih rendah.
Biaya lebih tinggi untuk versi yang lebih baik dalam hal kemampuan bernapas.
Kesadaran pasar rendah.
III. Perbandingan Bidang Aplikasi
Bahan | Bidang Aplikasi Utama | Produk Khas |
---|---|---|
PVC | Bagasi kelas bawah, pengikat penutup, alas lantai mobil, furnitur sederhana | Tas ransel pelajar, tempat kartu identitas, sofa murah |
BISA | Sepatu, pakaian, tas, furnitur, dan interior mobil kelas menengah hingga atas | Sepatu kets, tas desainer, sofa bisnis |
TPU | Peralatan luar ruangan kelas atas, perangkat medis, pelindung elektronik | Sepatu hiking, pakaian selam, casing ponsel, kawat gigi medis |
IV. Perbandingan Kinerja Lingkungan
Proses Produksi:
PVC: Proses yang mengandung klorin; dapat menghasilkan dioksin.
BISA:Memerlukan pemulihan pelarut DMF.
TPU: Terutama menggunakan proses bebas pelarut.
Pembuangan Limbah:
PVC: Sulit didegradasi; pembakaran melepaskan HCl.
BISA: Sebagian dapat terurai secara hayati.
TPU: Dapat didaur ulang secara termoplastik; sebagian terurai.
Zat Berbahaya:
PVC:Mungkin mengandung penstabil timbal/kadmium atau plasticizer ftalat.
BISA:Mungkin memiliki residu DMF atau katalis amina.
TPUBiasanya memenuhi standar REACH dan RoHS.
V. Tren Perkembangan
PVC:Beralih ke stabilisator kalsium-seng bebas timbal dan plasticizer berbasis bio.
BISA: PU berbasis air dan PU bebas pelarut adalah fokus utama R&D.
TPU:Pangsa pasar tumbuh seiring meningkatnya tuntutan lingkungan.